Kamis, 29 Maret 2012

Juggling dalam dunia Bisnis




Atraksi Juggling sering dikaitkan dengan seni melempar dan seni menangkap. Pada dasarnya seni Juggling dapat dilakukan oleh orang-orang yang memang sudah terlatih. Orang-orang yang bias menguasai juggling ini harus dapat menguasai seni melempar dan seni menangkap. Kuncinya adalah saat melempar, harus dapat menangkapnya dengan sempurna.
Juggling dalam dunia bisnis dapat diartikan sebagai manajemen resiko. Dalam pengambilan keputusan di dunia bisnis pasti akan ada resiko saat keputusan yang diambil ternyata tidak sesuai dengan kasus yang dialami. Resiko inilah yang harusnya dihadapi agar bisnis tidak mati.
Lihatlah gambar dibawah ini…


Lihatlah persamaan antara gambar dengan diagram ini...



Saat berani memulai berbisnis sama halnya dengan seseorang yang melakukan atraksi juggling. Seperti bola yang akan dilemparkan dengan segala perhitungan agar bola tidak jatuh jauh dari tangan pemain. Sesaat bola sebelum terjatuh harus menangkap dan melemparkannya kembali. Berani mengambil keputusan yang beresiko akan membuat seseorang belajar banyak hal, semakin kreatif dan semakin terlatih untuk menghadapi setiap masalah.
Berikut ini ada beberapa pandangan yang salah tentang resiko.
1.      Resiko tidak dapat dikelola.
Kecenderungan seseorang dalam menghadapi resiko berasal dari kebiasaan. Misalnya Anda yang terbiasa berbisnis secara On-line.  Anda akan mengetahui resiko apa yang akan dihadapi. Semakin mengetahui resiko yang dihadapi, maka anda akan lebih Percaya diri dalam melanjutkan bisnis tersebut. Berbeda dengan orang yang baru memulai berbisnis. Rasa takut terkadang menghalangi dalam menghadapi resiko. Kembangkan pengetahuan dan pengalaman yang Anda peroleh, sehingga resiko yang biasa dihadapi akan menjadi hal biasa yang dapat dikelola.
2.      Mengambil resiko itu bodoh.
Jika Anda berani mengambil resiko, maka Anda akan mendapat banyak pengalaman. Pengalaman ini yang akan membuat kalian semakin cerdas dalam mengambil keputusan.
Kembali ke juggling, dalam juggling seni menjatuhkan juga sangat menarik. Juggling hanya dengan 2 bola pasti bebeda dengan juggling menggunakan 10 bola. Semakin banyak bola yang digunakan dalam juggling akan semakin menarik pertunjukan. Dalam dunia bisnis jarang sekali ada orang yang berani mengambil resiko. Padahal tanpa merasakan kegagalan, maka akan sulit mencapai sesuatu yang menarik dan mengalami kemajuan. Pastikan bahwa sekalipun kegagalan itu terjadi, dampaknya tidak merusak bisnis. Perlakukan kegagalan itu sebagai bahan untuk introspeksi sehingga dapat melakukan hal yang jauh lebih baik. Hal ini sama halnya dengan meminimalisir dampak kerusakan jika memang harus gagal.
3.      Mengambil resiko = Berjudi
Dalam pengambilan keputusan pasti akan ada resiko yang dihadapi. Hal ini tidak sama dengan berjudi. Berjudi berarti mempertaruhkan semua hal yang kita punya tanpa pemikiran yang logis. Sedangan dalam pengambilan keputusan yang mungkin beresiko, Anda akan melangkah setelah melalui proses berfikir secara logis.
4.      Resiko itu menakutkan
Rasa takut pasti akan dialami saat memulai berbisnis ataupun melaksanakan keputusan yang diambil. Cara paling mudah untuk menghilangkan rasa takut adalah dengan memulai menghadapinya langkah demi langkah. Jika langkah pertama sudah dilewati, maka semakin ada keberanian untuk mengambil langkah berikutnya.
Setelah mengetahui beberapa pandangan yang salah tentang resiko, kini kita siap menghadapi keputusan berbisnis. Bagaimana cara cerdas mengambil keputusan? Pastinya dengan system pengambilan keputusan. Hal ini berarti juga berbicara tentang kebiasaan banyak orang, pola pikir dan yang pasti resiko yang akan dihadapi. Dengan Sistem pengambilan keputusan, kita akan semakin memahami resiko dalam berbisnis.

Gambar dari kuliah “Sistem Informasi Manajemen”
Sumber Tulisan dari RH Spirit Motivator April 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar