Atraksi Juggling sering dikaitkan dengan seni melempar dan
seni menangkap. Pada dasarnya seni Juggling dapat dilakukan oleh orang-orang
yang memang sudah terlatih. Orang-orang yang bias menguasai juggling ini harus
dapat menguasai seni melempar dan seni menangkap. Kuncinya adalah saat
melempar, harus dapat menangkapnya dengan sempurna.
Juggling dalam dunia bisnis dapat diartikan sebagai
manajemen resiko. Dalam pengambilan keputusan di dunia bisnis pasti akan ada
resiko saat keputusan yang diambil ternyata tidak sesuai dengan kasus yang
dialami. Resiko inilah yang harusnya dihadapi agar bisnis tidak mati.
Lihatlah gambar dibawah ini…
Lihatlah persamaan antara gambar dengan diagram ini...
Saat berani memulai berbisnis sama halnya dengan seseorang
yang melakukan atraksi juggling. Seperti bola yang akan dilemparkan dengan
segala perhitungan agar bola tidak jatuh jauh dari tangan pemain. Sesaat bola
sebelum terjatuh harus menangkap dan melemparkannya kembali. Berani mengambil
keputusan yang beresiko akan membuat seseorang belajar banyak hal, semakin
kreatif dan semakin terlatih untuk menghadapi setiap masalah.
Berikut ini ada beberapa pandangan yang salah tentang
resiko.
1.
Resiko tidak dapat dikelola.
Kecenderungan seseorang dalam menghadapi resiko
berasal dari kebiasaan. Misalnya Anda yang terbiasa berbisnis secara
On-line. Anda akan mengetahui resiko apa
yang akan dihadapi. Semakin mengetahui resiko yang dihadapi, maka anda akan
lebih Percaya diri dalam melanjutkan bisnis tersebut. Berbeda dengan orang yang
baru memulai berbisnis. Rasa takut terkadang menghalangi dalam menghadapi
resiko. Kembangkan pengetahuan dan pengalaman yang Anda peroleh, sehingga
resiko yang biasa dihadapi akan menjadi hal biasa yang dapat dikelola.
2.
Mengambil resiko itu bodoh.
Jika Anda berani mengambil resiko, maka Anda akan
mendapat banyak pengalaman. Pengalaman ini yang akan membuat kalian semakin
cerdas dalam mengambil keputusan.
Kembali ke juggling, dalam
juggling seni menjatuhkan juga sangat menarik. Juggling hanya dengan 2 bola
pasti bebeda dengan juggling menggunakan 10 bola. Semakin banyak bola yang
digunakan dalam juggling akan semakin menarik pertunjukan. Dalam dunia bisnis
jarang sekali ada orang yang berani mengambil resiko. Padahal tanpa merasakan
kegagalan, maka akan sulit mencapai sesuatu yang menarik dan mengalami
kemajuan. Pastikan bahwa sekalipun kegagalan itu terjadi, dampaknya tidak
merusak bisnis. Perlakukan kegagalan itu sebagai bahan untuk introspeksi
sehingga dapat melakukan hal yang jauh lebih baik. Hal ini sama halnya dengan
meminimalisir dampak kerusakan jika memang harus gagal.
3.
Mengambil resiko = Berjudi
Dalam pengambilan keputusan pasti akan ada resiko
yang dihadapi. Hal ini tidak sama dengan berjudi. Berjudi berarti
mempertaruhkan semua hal yang kita punya tanpa pemikiran yang logis. Sedangan
dalam pengambilan keputusan yang mungkin beresiko, Anda akan melangkah setelah
melalui proses berfikir secara logis.
4.
Resiko itu menakutkan
Rasa takut pasti akan dialami saat memulai berbisnis
ataupun melaksanakan keputusan yang diambil. Cara paling mudah untuk
menghilangkan rasa takut adalah dengan memulai menghadapinya langkah demi
langkah. Jika langkah pertama sudah dilewati, maka semakin ada keberanian untuk
mengambil langkah berikutnya.
Setelah mengetahui beberapa pandangan yang salah tentang
resiko, kini kita siap menghadapi keputusan berbisnis. Bagaimana cara cerdas
mengambil keputusan? Pastinya dengan system pengambilan keputusan. Hal ini
berarti juga berbicara tentang kebiasaan banyak orang, pola pikir dan yang
pasti resiko yang akan dihadapi. Dengan Sistem pengambilan keputusan, kita akan
semakin memahami resiko dalam berbisnis.
Gambar dari kuliah “Sistem Informasi Manajemen”
Sumber Tulisan dari RH Spirit Motivator April 2011