Tugas
Bahasa Indonesia
Membuat
Artikel Ilmiah
Jumat,
30 Maret 2012
Tri
Cahyani
23090455
Fenomena Film 3D
Film dengan animasi 3Dimensi (3D)
saat ini sangat digemari. Hal tersebut terbukti saat suksesnya film avatar yang disaksikan
oleh banyak orang di seluruh dunia. Film 3 Dimensi adalah pertunjukan film
dengan efek visualisasi yang nampak
bener-bener hidup dan nyata. Film 3D ini
memungkinkan penonton menjadi bagian dari film melalui efek 3D yang diciptakan oleh film.
Film 3 D dihasilkan oleh teknik stereoskopik
fotografi. Dengan demikian sebuah objek yang direkam dari dua perspektif yang
akan diproses menggunakan komputer. Untuk dapat melihat film dengan efek 3 D
perlu menggunakan kacamata khusus. Untuk harga film 3D lebih mahal dari pada
film 2 D. Beberapa film 3D yang banyak
di tonton antara lain : Ice Age 3,
AVATAR, THE FINAL DESTINATION 4, UP dan
masih banyak film 3d lain.
Bagi
Produsen film, meghasilkan film 3D sangat menantang. Selain harus memberikan
cerita yang menarik, pembuatannya juga memerlukan dana yang besar. Namun
pastinya film yang dihasilkan juga memiliki kualitas yang
bagus dan memberikan beberapa keuntungan bagi produsen film dan penikmat film.
Keuntungan yang diperoleh produsen adalah film 3D yang dibuat akan lebih sulit untuk
di bajak. Hal tersebut dikarenakan film 3D akan sulit direkan dengan
handycam atau alat perekam lain yang
biasa digunakan untuk membajak film dan memperbanyak tanpa ijin.
Bagi penikmat film, film 3D
memberikan pengalaman tersendiri karena penonton seperti terbawa dalam suasana
film yang nampak nyata. Film 3D juga menghasilkan sentuhan emosi yang berbeda
dibandingkan film 2D. Meskipun harus membayar dengan harga yang lebih mahal
namun tetap digemari banyak orang.
Melihat film dan merasakan film seperti
terjadi saat itu juga memang menarik. Akan tetapi bagaimana untuk orang-orang
yang memiliki mata minus,silinder atau rabun dekat? Saat melihat film 3D
penonton diwajibkan mengenakan kacamata khusus. Dan untuk orang-orang yang
menggunakan kacamata harus mengganti kacamatanya dengan kacamata khusus agar
dapat melihat film 3D. Untuk orang yang menggunakan kacamata yang minus yang
tidak terlalu besar kemungkinan tidak terlalu terganggu. Akan tetapi untuk
orang yang menggunakan kacamata dengan ukuran minus yang terlalu besar, hal ini
akan mengganngu penonton tersebut dalam menikmati film.
Berdasarkan permasalahan diatas, hal
tersebut memang menjadi gangguan untuk
orang-orang tertentu khususnya di Indonesia. Namun saat ini telah dikembangkan
teknologi baru dalam dunia perfilman. Teknologi tersebut mwmungkinkan
penikmat film 3D melihat tanpa
menggunakan kacamata khusus. Hal tersebut sudah mulai diterapkan oleh beberapa
Negara. Dengan demikian semua orang dapat menikmati film 3D dengan lebih
leluasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar