Selasa, 10 April 2012

Tugas Bahasa Indonesia : Membuat Artikel Ilmiah


Tugas Bahasa Indonesia
Membuat Artikel Ilmiah
Jumat, 30 Maret 2012
Tri Cahyani
23090455

Fenomena Film 3D
            Film dengan animasi 3Dimensi (3D) saat ini sangat digemari. Hal tersebut terbukti  saat suksesnya film avatar yang disaksikan oleh banyak orang di seluruh dunia. Film 3 Dimensi adalah pertunjukan film dengan efek visualisasi yang  nampak bener-bener hidup  dan nyata. Film 3D ini memungkinkan penonton menjadi bagian dari film melalui efek 3D  yang diciptakan oleh film.
             Film 3 D dihasilkan oleh teknik stereoskopik fotografi. Dengan demikian sebuah objek yang direkam dari dua perspektif yang akan diproses menggunakan komputer. Untuk dapat melihat film dengan efek 3 D perlu menggunakan kacamata khusus. Untuk harga film 3D lebih mahal dari pada film 2 D.  Beberapa film 3D yang banyak di tonton antara lain :  Ice Age 3, AVATAR, THE FINAL DESTINATION 4, UP dan masih banyak film 3d lain.
            Bagi Produsen film, meghasilkan film 3D sangat menantang. Selain harus memberikan cerita yang menarik, pembuatannya juga memerlukan dana yang besar. Namun pastinya film yang dihasilkan juga memiliki kualitas yang bagus dan memberikan beberapa keuntungan bagi produsen film dan penikmat film. Keuntungan yang diperoleh produsen adalah film 3D yang dibuat akan lebih sulit untuk di bajak. Hal tersebut dikarenakan film 3D akan sulit direkan dengan handycam  atau alat perekam lain yang biasa digunakan untuk membajak film dan memperbanyak tanpa ijin.
            Bagi penikmat film, film 3D memberikan pengalaman tersendiri karena penonton seperti terbawa dalam suasana film yang nampak nyata. Film 3D juga menghasilkan sentuhan emosi yang berbeda dibandingkan film 2D. Meskipun harus membayar dengan harga yang lebih mahal namun tetap digemari banyak orang.
            Melihat film dan merasakan film seperti terjadi saat itu juga memang menarik. Akan tetapi bagaimana untuk orang-orang yang memiliki mata minus,silinder atau rabun dekat? Saat melihat film 3D penonton diwajibkan mengenakan kacamata khusus. Dan untuk orang-orang yang menggunakan kacamata harus mengganti kacamatanya dengan kacamata khusus agar dapat melihat film 3D. Untuk orang yang menggunakan kacamata yang minus yang tidak terlalu besar kemungkinan tidak terlalu terganggu. Akan tetapi untuk orang yang menggunakan kacamata dengan ukuran minus yang terlalu besar, hal ini akan mengganngu penonton tersebut dalam menikmati film.
            Berdasarkan permasalahan diatas, hal tersebut  memang menjadi gangguan untuk orang-orang tertentu khususnya di Indonesia. Namun saat ini telah dikembangkan teknologi baru dalam dunia perfilman. Teknologi tersebut mwmungkinkan penikmat  film 3D melihat tanpa menggunakan kacamata khusus. Hal tersebut sudah mulai diterapkan oleh beberapa Negara. Dengan demikian semua orang dapat menikmati film 3D dengan lebih leluasa. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar